Pages

Senin, 31 Januari 2011

PASAR DAN MACAM - MACAM PASAR


PASAR DAN MACAM – MACAM PASAR

Pengertian Pasar
          
Dalam pengertian yang sederhana atau sempit pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu.
Definisi pasar secara luas adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan, uang untuk belanja serta kemauan untuk membelanjakannya.
           Pada umumnya suatu transaksi jual beli melibatkan produk/barang atau jasa dengan uang sebagai alat transaksi pembayaran yang sah dan disetujui oleh kedua belah pihak yang bertransaksi.
          Kegiatan faktor produksi adalah kegiatan yang melakukan proses, pengolahan, dan mengubah faktor-faktor produksi dari yang tidak/kurang manfaat/gunanya menjadi memiliki nilai manfaat yang lebih. Faktor- Faktor produksi yang umumnya digunakan adalah tenaga kerja, tanah, dan modal. Kelangkaan pada suatu faktor produksi biasanya akan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi tersebut.
          Berikut ini adalah aneka jenis dan macam pasar yang ada :
1. Pasar Barang
          Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Pasar barang dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yakni :
a. Pasar Barang Nyata / Riil
          Pasar barang nyata adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk dan fisiknya jelas. Contohnya adalah pasar kebayoran lama, pasar senen, pasar malam, pasar kaget, dan lain-lain.
b. Pasar Barang Abstrak
         Pasar barang abstrak adalah pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil secara fisik. Contoh jenis pasar ini adalah pasar komoditas / komoditi yang menjual barang semu seperti pasar karet, pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan lain sebagainya.
2. Pasar Jasa / Tenaga
          Pasar jasa adalah pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu kemampuan. Jasa tidak dapat dipegang dan dilihat secara fisik karena waktu pada saat dihasilkan bersamaan dengan waktu mengkonsumsinya. Contoh pasar jasa seperti pasar tenaga kerja, Rumah Sakit yang menjual jasa kesehatan, Pangkalan Ojek yang menawarkatn jasa transportasi sepeda motor, dan lain sebagainya.
3. Pasar Uang dan Pasar Modal
a. Pasar Uang
          Pasar Uang adalah pasar yang memperjual belikan mata uang negara-negara yang berlaku di dunia. Pasar ini disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas / Foreign Exchange / Forex. Resiko yang ada pada pasar ini relatif besar dibandingkan dengan jenis investasi lainnya, namun demikian keuntungan yang mungkin diperoleh juga relatif besar. Contoh adalah transaksi forex di BEJ, BES, agen forex, di internet, dan lain-lain.
b. Pasar Modal
          Pasar Modal adalah pasar yang memperdagangkan surat-surat berharga sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan bisnis atau kepemilikan modal untuk diinvestasikan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Contohnya seperti saham, reksadana, obligasi perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya.
Pasar Persaingan Sempurna
          Ekstrim pertama, perusahaan berada dalam pasar persaingan sempurna (perfect competition), dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk mempengaruhi harga pasar. Ekstrim kedua adalah perusahaan hanya satu – satunya produsen (monopoli).
Kondisi ekstrim tersebut jarang sekali terjadi, umumnya dua kondisis peralihan antara ekstrim persaingan sempurna dan monopoli. Kondisi pertama adalah perusahaan bersaing, tetapi masing – masing mempunyai daya monopoli (terbatas), disebut persaingan monopolistic (monopolistic competition). Kedua adalah dalam pasar hanya ada beberapa produsen yang jika bekerja sama mampu menghasilkan daya monopoli dikenal sebagai oligopoli (oligopoly).
Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
          Beberapa karakteristik agar sebuh pasar dapat dikatakn persaingan sempurna:
 - Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
 - Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect knowledge)
 - Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
- Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
- Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)

manajemen keuangan


JAWABAN TUGAS 1

1.       Apakah yang dimaksud dengan manajemen keuangan ?
Suatu Kegiatan Perencanaan, Pemeriksaan, Pengelolaan, Pengendalian, Pencarian, dan Penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi/perusahaan.
2.       Dalam mengelola uang, maka kita mengenal uang giral. Apa yang dimaksud dengan uang giral dan berikan contoh uang giral tersebut ?
Uang giral adalah uang yang diciptakan oleh bank komersial sebagai alat transaksi.
Contoh uang giral : cek, bilyet giro
3.       Dimanakah letak perbedaan antara cek dengan bilyet giro ?

cek
Bilyet giro
-    surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang sesuai nominal yang tertera
-    cek untuk menjadi uang tunai lebih cepat dari bilyet giro

-    surat perintah kepada bank untuk memindah bukukan / rekening kepada pihak tertentu
-    bilyet giro untuk menjadi uang tunai lebih lambat dibandingkan cek


4.       Begitu pentingnya mengelola keuangan dalam perusahaan, membuat perusahaan harus menempatkan orang yang tepat untuk menduduki jabatan tersebut. Menurut anda sebagai mahasiswa calon pemimpin, faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan manajer keuangan tersebut ?
     Jawab :
-          Mempunyai pengetahuan tentang keuangan / akuntansi
-          Jujur
-          Mempunyai relasi / mitra usaha yang luas
-          Mempunyai mitra yang baik dengan perbankan
-          Dan lain-lain
5.       Banyak sekali permasalahan yang harus dihadapi oleh seorang manajer keuangan, diantaranya mengelola piutang. Bagaimanakah cara mengatasi permasalahan debitur yang sulit membayar / mengangsur ?
     Jawab :
-    diadakan pendekatan individual dan kekeluargaan
-    dibuatkan surat peringatan 1,2,3
-    apabila cara di atas tidak berhasil, diperkarakan di pengadilan sesuai jalur hukum.
6.       Jelaskan fungsi utama/dasar seorang manajer keuangan ?
Jawab :
*       Mendapatkan dana perusahaan, manajer keuangan mempunyai tugas untuk mencari dana bagi kebutuhan operasional perusahaan, maupun dana untuk investasi. Dana diusakan dari pembiayaan yang paling murah, apakah dari pemegang saham, atau dari pihak luar seperti bank, investor.
*       Menggunakan dana perusahaan, manajer keuangan bertugas mengalokasikan dana perusahaan untuk pembiayaan yang menguntungkan, baik untuk investasi maupun untuk operaional sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik.
*       Keputusan investasi, manajer keuangan bertugas memutuskan investasi yang menguntungkan, apakah investasi jangka pendek atau investasi jangka panjang.
*       Membagi keuntungan/laba/ kebijakan deviden, manajer keuangan bertugas menentukan kebijakan deviden/laba yang akan dibagikan karena berhubungan kepentingan perkembangan perusahaan dan kepentingan para pemegang saham.

7.       Keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan adalah berkaitan dengan bagaimana memperoleh dana yang menguntungkan. Apabila perusahaan menginginkan tingkat resiko yang ringan, maka alternatif mana yang paling menguntungkan antara sumber dana dari saham atau sumber dana dari obligasi ? Jelaskan alasannya.
     Jawab :
Yang paling menguntungkan adalah pembiayaan dengan saham, karena dengan mengeluarkan saham beban perusahan lebih ringan. Perusahaan hanya mempunyai beban membayar deviden, jika perusahaan memperoleh keuntungan. Lain halnya jika pembiayaan dengan menggunakan obligasi, maka perusahaan mempunyai beban tetap bunga (coupon) yang harus dibayar setiap periodenya. Sehingga resiko perusahaan lebih berat dan dimungkinkan bisa mengalami kerugian, jika target penjualan tidak bisa terpenuhi.
8.       Berilah alasan keterkaitan antara manajemen keuangan dengan disiplin ilmu lain ?
Jawab :
Manajemen keuangan dengan disiplin ilmu lain sangat berkaitan, hal ini dapat             dilihat penjelasan berikut :
Pengambilan keputusan dalam keuangan dibutuhkan perhitungan secara akuntansi (ilmu akuntansi), ilmu ekonomi mikro maupun ilmu makro, dan banyak ilmu yang lainnya.
9.       Apabila anda menjadi seorang manajer keuangan, bila perusahaan memperoleh laba, apakah laba akan dibagi dalam bentuk cash deviden atau dalam bentuk stock deviden ? Berikan penjelasannya.                                    Jawab :
Apabila perusahaan tidak dalam kesulitan financial, maka sebaiknya dibagikan dalam bentuk cash deviden. Akan tetapi jika perusahaan dalam kesulitan financial atau sedang membutuhkan dana untuk investasi, maka sebaiknya diambil kebijakan stock deviden.
10.   Tidak semua orang dapat berhasil dalam mengelola keuangan perusahaan, menurut saudara faktor apakah yang menyebabkan seorang tidak berhasil dalam mengelola keuangan perusahaan ?
Banyak factor yang menyebabkan seorang gagal dalam mengelola keuangan    perusahaan, diantaranya :
-          orang tersebut tidak mempunyai ilmu yang memadai tentang mengalola keuangan.
-          Penempatan orang yang tidak tepat pada posisinya
-          Banyaknya pihak yang ikut campur dalam pengelolaan tersebut
-          Factor keberuntungan yang tidak berpihak
11.   Apakah yang harus dilakukan oleh perusahaan, apabila memiliki dana kas yang besar supaya tetap menguntungkan ?
Apabila dana kas besar maka alternative yang menguntungkan adalah dengan menginvestasikan dalam surat berharga atau melakukan joint venture, atau mungkin diinvestasikan dalam usaha jangka pendek.
12.   Mengapa sorang manajer membutuhkan analisa laporan keuangan perusahaan ?  Jelas.
Manajer membutuhkan analisa laporan kuangan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan, apakah ada indikasi peningkatan atau justru penurunan. Disamping itu untuk menentukan kebijakan yang harus dilakukan pada periode yang akan datang.
13.   Apakah perlu seorang investor yang akan menginvestasikan dananya ke suatu perusahaan mengetahui semua rasio perusahaan ? Berikan alasannya.
Tidak perlu, investor tidak perlu mengetahui semua rasio  keuangan perusahaan, yang perlu diketahui adalah rasio profitabilitas atau likwiditas. Rasio profitabilitas diperlukan berkaitan bagaimana perusahaan menghasilkan keuntungan sehingga bisa membayar investasi yang ditanamkannya, demikian pula dengan likwiditas, berkaitan dengan kemampuan mengembalikan kewajiban hutangnya atau berkaitan dengan solvabilitasnya.
14.   Bagaimanakah metode pendekatan pada analisa rasio keuangan ?
  • Pendekatan Lintas Seksi (cross sectional approach) yaitu cara mengevaluasi dg jln membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yg satu dg perush lainnya yg sejenis pd saat bersamaan.
  • Pendekatan Runtut Waktu (time series analysis) yaitu cara mengevaluasi dg jln membandingkan rasio financial perush dari satu periode ke periode lainnya.
15.   Apa saja kelemahan analisa rasio keuangan ?
  • Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi ole cara penafsirannya & bahkan dpt dimanipulasi
  • Seorang manajer keuangan hrs berhati-hati dlm penilaian apakah suatu rasio ttt baik / buruk dlm penilaian gabungan tentang sebuah perush berdasarkan suatu kumpulan rasio-rasio
  • Kecocokan dg rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perush tsb sedang berjalan noormal & dipimpin dg baik
  • Dalam menganalisa setiap rasio, angka-angka yg diperoleh & perhitungan tdk dpt berdiri sendiri.
16.   Bagaimana kondisi perusahaan yang paling baik, bila dikaitkan antara likwiditas dan solvabilitas perusahaan ?
Perusahaan yang baik adalah yang likwid dan solvable, artinya perusahaan tersebut mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dengan segera dan apabila perusahaan dilikwidasi juga mampu memenuhi semua kewajibannya, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
17.   Rasio apakah sajakah yang dapat digunakan untuk mengetahui efektivitas persediaan perusahaan ?
Rasio yang dipergunakan untuk mengetahui efektivitas persediaan adalah rasio perputaran persediaan dan average day’s inventory.
18.   Sebuah perusahaan melakukan penjualan secara kredit, dimana syarat pembayaran ditentukan 3/10, n/60. Analisalah data berikut tentang kondisi pengumpulan piutang perusahaan, jika piutang rata-rata Rp 145.000.000,- dan penjualan sebesar Rp 1.350.000.000,-
38.67 hari (39 hari)

Jadi jika syarat pembayaran akhir 60 hari sementara rata-rata pengumpulan piutang 39 hari maka pengumpulan piutang sudah efektif.
19.   UD. Sandang Kediri memiliki aktiva lancar sebesar Rp 75.175.000,- dan hutang lancar sebesar Rp 36.250.000,-. Bagaimanakah kondisi likwiditas UD. Sandang tersebut ?
2.07
Berdasarkan pada data tersebut maka aktiva lancer Rp 2 digunakan untuk menjamin Rp 1 hutang lancar, sehingga dapat dikatan bahwa UD Sandang dalam keadaan likwid.
20.   Berikut data PT. Angkasa Raya Kediri per 31 Desember 2009 :
a)      Total debt to equity ratio 50%
b)      Quick ratio 130%
c)      Perputaran total aktiva 2 kali
d)      Periode pengumpulan piutang 40 hari
e)      Gross profit margin 50%
f)       Perputaran persediaan 8 kali
g)      Modal saham Rp 200.000.000,-
h)      Laba ditahan Rp 52.500.000,-
i)        Hutang jangka panjang Rp 35.000.000,-
Diminta :
Hitunglah rekening berikut berdassarkan data di atas :
-          Total Hutang
-          Aktiva lancar
-          Penjualan
-          Piutang
-          Persediaan
-          Hutang lancar
Jawab
Hutang / modal sendiri = 0,5
Hutang / 252.500.000 = 0,5
Hutang = Rp 126.250.000

Hutang lancar = Hutang – Hutang jangka panjang
Hutang lancar = 126.250.000 – 35.000.000
Hutang lancar = Rp 91.250.000

Aktiva lancar – persediaan
------------------------------------ = 1,3
Hutang lancar
Aktiva lancar – persediaan
------------------------------------ = 1,3
91.250.000
Aktiva lancar – persediaan = 1,3 (91.250.000)
Aktiva lancar = Rp 118.625.000

Penjualan / aktiva = 2
Aktiva = 126.250.000 + 252.500.000
Aktiva = Rp 378.750.000
Penjualan / aktiva = 2
Penjualan = 2 (378.750.000)
Penjualan = Rp 757.500.000
    

     Piutang x 360
----------------- = 40
  Penjualan
40 ( 757.500.000 ) = 360 piutang
360 piutang = 30.300.000.000
Piutang = Rp 84.166.666,67

Penjualan – HPP
------------------- = 50%
     Penjualan
757.500.000 – HPP
--------------------------- = 50%
     757.500.000
0,5 (757.500.000) = 757.500.000 – HPP
HPP = 757.500.000 – 378.750.000
HPP = Rp 378.750.000


HPP / persediaan = 8
8 = 378.750.000 / persediaan
8 persediaan = 378.750.000
Persediaan = Rp 47.343.750




Minggu, 30 Januari 2011

makalah tentang banjir ibukota

BAB I
PENDAHULUAN

1.1                         Latar Belakang
Sebagai kota yang berada di daratan rendah, Jakarta tidak terlepas dari ancaman banjir yang sewaktu-waktu dapat menyerang. Menurut catatan sejarah Ibukota Jakarta telah dilanda banjir sejak tahun 1621. Salah satu bencana banjir terparah yang pernah terjadi di Batavia adalah banjir yang terjadi di bulan Februari 1918. Saat itu hampir sebagian besar wilayah Batavia terendam air. Daerah yang terparah saat itu adalah gunung Sahari, Kampung Tambora, Suteng, Kampung Klenteng akibat bendungan kali Grogol jebol.
Hingga kini banjir pun belum berhenti meyerang Jakarta. Apalagi ketika musim penghujan telah tiba. Oleh karena banjir yang terus menerus melanda sebagian wilayah di Jakarta kini kota Jakarta telah terkenal dengan Kota Banjir. Walau demikian warga Jakarta tidak berhenti mencoba menanggulangi banjir di Ibukota tercinta ini.
Sehubungan dengan cara untuk mencoba menanggulangi banjir tersebut, maka berbagai maslah penyebab banjir pun mulai muncul dari masalah sampah, curah hujan yang tinggi, peluapan air yang berlebihan, pecahnya bendungan sungai, serapan air yang buruk, hingga pemukiman liar dan pemukiman padat penduduk. Dan warga yang terkena banjir selalu mengambil strategi sendiri untuk menanggulangi banjir ketika banjir datang ke rumah mereka.
Dengan begitu banyak masalah yang dapat mengakibatkan banjir. Maka objek yang akan di ambil penulis adalah daerah Kebagusan wilayah Pasar Minggu Jakarta Selatan. Daerah tersebut merupakan daerah yang rawan banjir ketika musim penghujan telah datang.

Pentingnya melakukan penulisan untuk membahas penyebab banjir di daerah tersebut, maka penulis tertarik untuk memberi judul dalam makalah ini tentang “ Banjir ibukota dan penanggulangannya “.

1.2                         Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya adalah :
1.   Apa yang dimaksud dengan banjir, dan apa dampak yang di timbulkannya ?
2.   Mengapa banjir dapat menggenangi ibukota ?
3.   Siapa yang bertanggung jawab atas banjir yang terjadi di ibukota ?
4.   Bagaimana cara mengatasi banjir di ibukota?

1.3                         Tujuan Penulisan
1.   Mengetahui tentang banjir dan dampak yang ditimbulkannya
2.   Mengetahui penyebab banjir yang terjadi di ibukota
3.   Mengetahui siapa saja yang bertanggung jawab atas terjadinya banjir tersebut
4.   Mengetahui cara mengatasi banjir di ibukota





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengeritian Banjir dan Dampak Yang Ditimbulkannya
Secara alamiah, banjir adalah proses alam yang biasa dan merupakan bagian penting dari mekanisme pembentukan dataran di Bumi kita ini. Melalui banjir, muatan sedimen tertransportasikan dari daerah sumbernya di pegunungan atau perbukitan ke daratan yang lebih rendah, sehingga di tempat yang lebih rendah itu terjadi pengendapan dan terbentuklah dataran. Melalui banjir pula muatan sedimen tertransportasi masuk ke laut untuk kemudian diendapkan diendapkan di tepi pantai sehingga terbentuk daratan, atau terus masuk ke laut dan mengendap di dasar laut. Banjir yang terjadi secara alamiah ini sangat ditentukan oleh curah hujan (http://wahyuancol.wordpress.com/2009/03/23/banjir-1-pengertian-penyebab/).
Perlu benar kita sadari bahwa banjir itu melibatkan air, udara dan bumi. Ketiga hal itu hadir di alam ini dengan mengikuti hukum-hukum alam tertentu yang selalu dipatuhinya. Seperti: air mengalir dari atas ke bawah, apabila air ditampung di suatu tempat dan tempat itu penuh sedang air terus dimasukkan maka air akan meluap, dan sebagainya.
Karena manusia dapat mempengaruhi debit aliran permukaan dan dapat mempelajari karakter aliran sungai, maka berkaitan dengan banjir kita dapat mengatakan bahwa manusia dapat memilih takdirnya sendiri.
Apabila kita tidak ingin terkena banjir maka perlu melakukan hal-hal berikut ini:
  1. Jangan bertempat tinggal di daerah yang secara alamiah merupakan tempat penampungan air bila aliran sungai meluap, seperti di dataran tepi sungai yang akan dilalui oleh air sungai bila debitnya meningkat, di dataran banjir di sepanjang aliran sungai yang akan digenangi air bila air sungai meluap ketika curah hujan tinggi di musim hujan, atau di rawa-rawa.
  2. Jangan merusak hutan di daerah peresapan air di pegunungan atau perbukitan, karena lahan yang terbuka akan meningkatkan aliran permukaan yang menyebabkan banjir di waktu yang sebenarnya tidak terjadi banjir, atau memperhebat banjir yang biasanya terjadi.
  3. Menjaga alur tetap baik sehingga aliran air sungai  lancar. Alur sungai yang menyempit atau terbendung akan menyebabkan banjir.
  4. Untuk daerah pemukiman atau perkotaan, kita harus menjaga saluran drainase agar tetap baik dan tidak tersumbat sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya menyalurkan air hujan yang turun atau menyalurkan aliran permukaan ke sungai-sungai atau saluran yang lebih besar.
Itulah hal-hal yang perlu dilakukan agar manusia tidak terkena banjir atau memilih takdirnya untuk tidak kena banjir.
Untuk dapat memilih takdir tidak terkena banjir, manusia tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus bekerjasama. Skala kerjasama bisa dalam satu komplek pemukiman, satu kota, satu DAS (Daerah Aliran Sungai) dan bahkan harus seluruh umat manusia.
Kerjasama seluruh umat manusia di bumi ini diperlukan untuk dapat menghadapi banjir yang disebabkan oleh perubahan iklim global. Dengan kata lain, diperlukan kerjasama internasional untuk menghadapinya.
Kerjasama seluruh manusia yang tinggal di suatu DAS diperlukan untuk dapat mengatasi masalah banjir yang melibatkan suatu sistem tata air yang melibatkan suatu DAS. Untuk banjir yang terjadi di suatu kawasan pemukiman atau kota karena buruknya drainase, maka perlu kerjasama seluruh penghuni pemukiman atau kota tersebut dalam arti yang seluas-luasnya, baik itu kerjasama antar anggota masyarakat, kerjasama antara masyarakat dan pemerintah, dan kerjasama antar instansi pemerintah, serta kerjasaman antara eksekutif, legislatif dan yudikatif. Misalnya: apabila masyarakat dihimbau tidak membuang sampah sembarangan, tentu pemerintah harus menyediakan tempat pembuangan sampah yang memadai dan selalu mengangkutnya ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir); bila DinasKebersihan membutuhkan tambahan armada pengangkut sampah maka Pemerintah harus memenuhinya; dan sebagainya.
Dampak yang ditimbulkan oleh banjir
Merugikan Secara Umum
Banjir yang terjadi  selalu menimbulkan kerugian  bagi mereka yang terkena banjir baik secara langsung maupun tidak langsung yang dikenal sebagai dampak banjir.
Dampak banjir  akan dialami langsung oleh mereka yang rumah atau lingkungannya terkena air banjir. Jika banjir berlangsung lama akan sangat merugikan karena aktivitas akan banyak terganggu.
Segala aktivitas tidak nyaman dan lingkungan menjadi kotor yang berdampak kurangnya sarana air bersih dan berbagai penyakit mudah sekali menjangkiti warga yang terserang banjir.

Penyakit Yang Timbul Sebagai Dampak Banjir
Dampak banjir yang terjadi sering kali menganggu kesehatan lingkungan dan kesehatan warga. Lingkungan tidak sehat karena segala sampah dan kotoran yang hanyut seringkali mencemari lingkungan .
Sampah-sampah terbawa air dan membusuk mengakibatkan penyakit gatal-gatal di kulit, dan lalat banyak beterbangan karena sampah yang membusuk sehingga sakit perut juga banyak terjadi. Sumber air bersih tercemar sehingga mereka yang terkena banjir kesulitan air bersih dan mengkonsumsinya karena darurat, sebagai penyebab diare.

Mematikan Usaha
Dampak banjir memang luar biasa luas.Rumah bisa rusak gara-gara terendam banjir. Barang-barang perabotan rumah tangga jika tidak segera diselamatkan bisa hanyut dan rusak pula. Yang lebih parah jika penduduk yang memiliki usaha rumahan bisa terganggu aktivitas produksinya sehingga mengakibatkan kerugian.
Kerugian akibat tidak bisa produksi berdampak pada karyawan yang bergantung nasib pada usaha tersebut. Kerugian tidak berjalannya produksi bisa kehilangan pelanggan, kemacetan modal serta kerusakan alat gara-gara banjir.
Jika terus menerus situasi terjadi demikian mengakibatkan macetnya ekonomi kerakyatan yang kemudian berdampak pada semakin meningkatnya masalah sosial di lingkungan masyarakat yang sering di landa banjir.

Kerugian Administratif
Sering kali dampak banjir ini bukan sekedar membawa dampak kerugian material.  Akibat banjir sering kantor, sekolah atau instansi bahkan pribadi harus kehilangan dokumen penting kependudukan dan sejenisnya.
Akibat banjir sering kali sekolah harus diliburkan paksa dari aktivitas belajar. Seluruh siswa dan dan guru tidak bisa beraktivitas rutin, bahkan terkadang banyak berkas dan data penting yang disimpan sekolah rusak terendam banjir.
Banjir memang tidak bisa diketahui kapan datangnya, namun juga dapat diantisipasi dengan menyiapkan diri menyelamatkan dokumen penting  ke tempat yang lebih tinggi .
Membuat bangunan khusus yang bertingkat yang aman untuk meletakkan dokumen penting serta alat-alat belajar yang rentan rusak bila terendam banjir bagi sekolah yang berada di daerah rawan banjir adalah perlu.

Kembali Ke Titik Nol
Dampak banjir sering menjadikan seseorang, keluarga, lingkungan masyarakat, instansi, sekolah dan siapa saja mengalami kerugian. Tidak jarang pula keluarga harus kehilangan segala-galanya. Kehilangan orang-orang yang dicintai,keluarga, rumah dan segala isinya, juga pekerjaan.
Berada dititik nol istilah yang tepat . Semua habis dan hilang sekejab. Tidak jarang mereka yang mengalami musibah banjir ini harus kehilangan ingatan pula karena mengalami depresi yang berat akibat tidak kuat menanggung beban dampak banjir untuk dirinya.
Bencana Nasional
Sering kali di negara kita tercinta ini terjadi bencana banjir besar atau banjir bandang. Baru-baru ini juga terjadi di Papua tepatnya di Wasior terjadi banjir bandang yang memakan korban manusia begitu banyak.
Kehidupan masyarakat yang teratur dan tentram tiba-tiba terkoyak gara-gara banjir. Penderitaan begitu jelas tergambar pada mereka yang harus mengalaminya. Pemerintah menetapkan sebagai bencana nasional.
Sebagai Warga negara yang memiliki kepedulian tinggi  hampir semua warga negara Indonesia di daerah manapun berbondong untuk saling mengulurkan tangan untuk bisa berbagi agar dapat meringankan beban penderitaan saudara-saudara kita yang terkena dampak banjir di Wasior Papua (http://www.anneahira.com/dampak-banjir.htm).
 2.2 Faktor Penyebab Banjir Di Ibukota
Di tinjau dari letak geografis, kondisi topografi, iklim, faktor demografi, dan kondisi sosial masyarakat, maka kemungkinan terjadinya banjir di Indonesia khususnya Jakarta cukup besar. Banjir dapat setiap saat terjadi dan sulit di perkirakaan intesitasnya, tempat, waktu baik pada daerah yang sudah ditangani dan belum sempat di tangani.
Peristiwa banjir tidak akan menjadi masalah sejauh banjir tidak menimbulkan gangguan atau kerugian yang berart bagi kepentingan manusia. Fenoma banjir disebabkan oleh tiga faktor yaiut kondisi alam, peristiwa alam, dan kegiatan manusia.


1. Faktor-faktor kondisi alam yang dapat menyebabkan terjadinya banjir adalah kondisi wilayah, misalnya : letak geografis suatu wilayah, kondisi topografi, dan geometri sungai seperti kemiringan dasar sungai, meandering, penciutan ruas sungai, sedimentasi, pembendungan alami pada suatu ruas sungai.
2. Peristiwa alam yang bersifat dinamis yang dapat menjadi penyebab banjir seperti curah hujan yang tinggi, pecahnya bendungan sungai, peluapan air yang berlebihan, pengendapan sendimen / pasir, pembendungan air sungai karena terdapat tanah longsor , pemanasan global yang mengakibatkan permukaan air laut tinggi.
3. Faktor kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah adanya pemukiman liar di daerah bantaran sungai, penggunaan alih fungsi resapan air untuk pemukiman, tata kota yang kurang baik, buangan sampah yang sembarangan tempat, dan pemukiman padat penduduk (http://dwiiastuti.blogspot.com/2010/03/makalah-penyebab-banjir-di-daerah.html).
2.3 Yang Bertanggung Jawab Atas Banjir Di Ibukota
Ketidakkonsistenan pemerintah terbukti karena tidak ada real action dari pemerintah. Padahal Pemerintah kita salah satu negara yang mendukung konferensi perubahan, akan tetapi sekarang tetap  banyak kebijakan pemerintah yang tidak ramah lingkungan, terbukti banyak perumahan, apartemen mewah yang tidak ramah lingkungan yang tidak berifkir tempat penampungan air dan sanitasi yang baik. Semakin tahun semakin meningkat intensitas banjir. Konsep hijau harus diterapkan setiap kebijakan pemerintah hal ini tertuang dalam UU RI No.32 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan bahkan sanksinya cukup tegas. Akan tetapi hal itu dianggap lalu. Dan masyarakatpun seakan menikmati dengan adanya banjir menganggap banjir adalah hal biasa, bagaimana tidak pola fikir ( MIndset ) yang menganggap banjir adalah hal biasa dan dinikmati. Membuang sampah di sungai adalah hal biasa dan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan hanya sebatas obrolan bukan sebuah tindakan. Jika semua orang berfikir satu orang saja yagn membuang sampah mengakibatkan banjir dan merugikan ratusan hingga ribuan orang. Jika Pemerintah yang membuat kebijakan ( Green Policy ) dan rakyat melaksanakan kebijakan itu maka Indonesia bebas banjir.
Permasalahan Banjir di Indonesia merupakan masalah klasik yang tidak pernah dapat teratasi secara tuntas. Terutama terjadi dikota-kota besar yang tersebar dari sabang hingga merauke. Minimnya pengetahuan tentang perencanaan tata ruang dan rendahnya akan kesadaran serta kelestarian lingkungan menjadi akar permasalahan banjir tidak pernah tuntas teratasi. Kendati telah mengetahui permasalahan tersebut, pemerintah masih saja mengkambing hitamkan tingginya curah hujan. Padahal masalah fundamental terkait dengan kelestarian lingkungan dan keseimbangan alam tidak pernah menjadi fokus perhatian.
Sebagai negara yang diapit dua benua dan dua samudra, Indonesia memiliki dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Pada awalnya keseimbangan itu terjadi, dimana lahan terbuka hijau tumbuh subur di tanah Nusantara. Ketika kemarau tidak terjadi kekeringan dan ketika musim penghujan, daerah resapan air masih mampu menampung debit air yang turun ketika hujan. Namun, fenomena itu kini telah musnah, dan hanya kenangan. Pendirian gedung-gedung pencakar langit, pembangunan perumahan, perambahan hutan,  tata ruang buruk, dan sanitasi yang tidak memadai menjadi alasan yang kuat banjir terus datang setiap tahunnya.
Data  State of the World’s Forests 2007 dan  The UN Food & Agriculture Organization (FAO), menyebutkan angka deforestasi Indonesia pada periode 2000-2005 mencapai 1,8 juta hektar/tahun. Dengan laju deforestasi hutan tersebut, membuat Guiness Book of The Record memberikan “gelar kehormatan” bagi Indonesia sebagai negara dengan daya rusak hutan tercepat di dunia. Dari total luas hutan di Indonesia yang mencapai 180 juta hektar, Kementerian Kehutanan (sebelumnya menyebutkan angka 135 juta hektar) sebanyak 21 persen atau setara dengan 26 juta hektar telah dijarah total sehingga tidak memiliki tegakan pohon lagi.
Rusaknya ekosistem dan keseimbangan lingkungan merupakan suatu bentuk minimnya kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungan. Kepentingan jangka pendek selalu mendominasi setiap tindakan dan kebijakan yang dibuat. Alhasil, kerugian jangka panjang pun hanya menunggu waktu saja. Kondisi ini semakin diperparah dengan buruknya sanitasi, baik karena sampah maupun sedimentasi yang menurunkan daya tampungnya. Akibatnya, banjir pun menjadi langganan, disejumlah daerah di tanah air terutama kota-kota besar.
2.4 Cara Mengatasi Banjir Di Ibukota
Bila ingin mencari cara menanggulangi banjir, yang harus kita lihat terlebih dahulu adalah mengapa banjir bisa datang. Banjir bisa terjadi sebenarnya karena ulah manusia sendiri. Lihat saja, di kota-kota besar, sungai yang sebenarnya berfungsi untuk menampung air disalahgunakan untuk menampung sampah. Di sekitar sungai tersebut, bahkan, dijadikan permukiman.
Kondisi tersebut diperparah dengan kurangnya pepohonan yang berfungsi sebagai jantung kota. Bisa kita hitung sendiri, kira-kira berapakah perbandingan antara hutan kota dengan gedung-gedung bertingkat. Mana yang lebih banyak.
Ibarat rumah, kota-kota yang rawan banjir tersebut adalah rumah yang tidak memiliki atap dan jendela. Saat badai menyerang, otomatis tidak ada perlindungan sama sekali.




Cara Menanggulangi Banjir
Apakah kita akan terus-menerus membiarkan kondisi tidak sehat terjadi di kota-kota yang rawan banjir. Tentunya tidak. Itu sebabnya, kita dan pemerintah harus mencari cara menanggulangi banjir meskipun sebenarnya cara tersebut sudah ada. Kita tinggal merealisasikannya.
Berikut ini beberapa cara untuk menanggulangi banjir.
  1. Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah.
  2. Larangan membuat rumah di dekat sungai. Biasanya, yang mendirikan rumah di dekat sungai adalah para pendatang yang datang ke kota besar hanya dengan modal nekat. Akibatnya, keberadaan mereka bukannya membantu peningkatan perekonomian. Malah sebaliknya, merusak lingkungan. Itu sebabnya, pemerintah seharusnya tegas, melarang membuat rumah di dekat sungai dan melarang orang-orang tanpa tujuan tidak jelas datang ke kota dalam jangka waktu lama (untuk menetap).
  3. Menanam pohon dan pohon-pohon yang tersisa tidak ditebangi lagi. Pohon adalah salah satu penopang kehidupan di suatu kota. Bayangkan, bila sebuah kota tidak memiliki pohon sama sekali. Apa yang akan terjadi? Pohon selain sebagai penetralisasi pencemaran udara di siang hari, sebagai pengikat air di saat hujan melalui akar-akarnya. Bila sudah tidak ada lagi pohon, bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila hujan tiba (http://www.anneahira.com/cara-menanggulangi-banjir.htm).
Cara menanggulangi banjir tersebut bisa dilakukan saat ini juga. Bila tidak sekarang, kapan lagi? Kita semua wajib memikirkan cara menanggulangi banjir. Bagaimanapun, hal itu adalah tanggung jawab bersama. Mari kita lakukan dari sekarang!
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan kesluruhan, khususnya pada daerah Jakarta Selatan maka kesimpulan yang dapat ditarik oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Daerah  Jakarta Selatan ini terjadi banjir disebabkan oleh pemukiman padat penduduk, saluran air yang diperkecil, alih fungsi lahan, tidak ada resapan air, dan pembuangan sampah yang liar.
2. Karena daerah ini sering di datangi banjir, maka warga yang menjadi korban banjir yang selalu terkena dampak nya, seperti :
a. Ancaman wabah penyakit
b. Aktivitas masyarak terganggu
c. Ancaman penyakit diare
d. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk

3. Cara mengatasi banjir di daerah Jakarta selatan adalah
a. Membuat daerah resapan air yang lebih luas lagi, dan jangan memperkecil saluran air yang sudah ada.
b. Mengkaji ulang tata kota daerah Kebagusan, untuk mengetahui titik-titik daerah banjir.
c. Membuat tanggul baik yang permanent atau non permanent dirumah masing-masing yang selalu terkena banjir.
d. Dan di himbaukan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah pada tempatnya.
e. Jangan mendirikan bangunan di lahan yang memang rawan banjir.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan masukan yang mungkin dapat berguna bagi penanganan banjir di Daerah Jakarta Selatan.
Sebaiknya seluruh warga membuat musyawarah dalam penanganganan maslah banjir seperti tindakan kesiapsiagaan warga terhadap banjir datang, tindakan yang seharusnya dilakukan di setipa rumah dalam mengatasi banjir datang, penyuluhan tentang kegiatan yang dapat mengurangi resiko banjir, tindakan saat terjadi banjir dan setelah banjir kepada seluruh warga Kebagusan Jakarta Selatan.









DAFTAR PUSTAKA

1.       http://wahyuancol.wordpress.com/2009/03/23/banjir-1-pengertian-penyebab/ di kases tgl 11 Januari 2011
2.      http://www.anneahira.com/dampak-banjir.htm/ diakses tgl 13 Januari 2011
3.      http://dwiiastuti.blogspot.com/2010/03/makalah-penyebab-banjir-di-daerah.html/ diakses tgl 10 Januari 2011
4.       http://www.anneahira.com/cara-menanggulangi-banjir.htm / diakses tgl 11 Januari 2011


 

Blogger news

Blogroll

Free Shoutbox Technology Pioneer

About