Pages

Sabtu, 28 Juli 2012

CONTOH PROPOSAL



BAB I

PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pembangunan disamping untuk meningkatkan pendapatan nasional sekaligus harus menjamin pembagian yang merata bagi seluruh rakyat. Hal ini bukan hanya dalam meningkatkan produksi saja tetapi juga untuk mencegah melebarnya jurang pemisah antara kaya dan miskin sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan tujuan pembangunan di Indonesia.
Menurut Undang-undang No. 7/1992 menyebutkan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Untuk memperlancar operasinya, bank mendirikan cabang didaerah-daerah dengan tujuan memberikan pelayanan jasa bank kepada masyarakat terutama pada golongan ekonomi lemah. Dengan adanya pemberian kredit tersebut dapat menguntungkan semua pihak diantaranya pemerintah yaitu tercapainya salah satu tujuan pembangunan nasional dalam bentuk kesejahteraan umum. Bagi bank, dengan adanya cabang tersebut akan memperbesar dan memperluas pemberian kredit khususnya kepada pedagang kecil. Bagi masyarakat, dengan adanya cabang bank tersebut akan lebih mudah mendapatkan pelayanan kredit.
1
 
Penyaluran kembali dana yang diperoleh kepada masyarakat antara lain melalui BPR yaitu Badan Perkreditan Rakyak yang dibuka di tingkat kacamatan. Adapun pengertian BPR menurut PERDA propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah No. 11 tahun 1981 pasal 3, yaitu BPR merupakan badan usaha daerah yang mempertanggungjawabkan pengelola dalam wilayah kabupaten atau kota masing-masing diserahkan kepada bupati/walikota.
Adapun prosedur permohonan kredit di BPR adalah sederhana, dengan persyaratan-persyaratan yang ringan berupa suku bunga yang relatif kecil dibanding dengan suku bunga yang ada pada bank lain.
Pengawasan kredit pada BPR benar-benar bermanfaat, karena bukan semata-mata untuk mencari kesalahan atau menjatuhkan sanksi kepada debitur melainkan dititikberatkan pada pengarahan dan pembinaan, sehingga debitur dapat semakin maju dan berkembang serta meningkatkan perkembangan rentabilitas BPR BKK tersebut.
     Dalam menjalankan operasionalnya PD. BPR Grogol Cabang Banyakan telah memanfaatkan potensi-potensi wilayah yang ada, dengan mengadakan pendekatan-pendekatan mengingat penduduk di daerah Banyakan beraneka ragam latar belakang pekerjaannya sedangkan dalam penyaluran kreditnya PD. BPR Grogol Cabang Banyakan lebih banyak memberikan kredit kepada pedagang kecil yang kebanyakan berada di lokasi-lokasi pasar-pasar tradisional yang strategis.
Dengan melihat pentingnya kredit di tingkat kecamatan maka penulis ingin membahas perkreditan di tingkat kecamatan tersebut. Dan berdasarkan pertimbangan di atas penyusun memilih judul “ ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN  KREDIT TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KECIL  BPR GROGOL CABANG BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2012 “.


1.2     Identifikasi Masalah
Tinggi rendahnya pendapatan pedagang kecil di pasar tradisional dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain adalah kebijakan pemerintah, letak strategis pasar, pemberian kredit oleh bank. Dari beberapa faktor tersebut yang paling kuat pengaruhnya adalah pemberian kredit oleh bank sebagai modal usaha pedagang  kecil, maka diambil sebagai bahan penelitian.
1.3     Batasan Masalah
1.  Batasan objek               : Pemberian kredit
2.  Batasan subjek              : PD. BPR Grogol cabang Banyakan kabupaten Kediri
1.4     Rumusan Masalah
          Adakah pengaruh pemberian kredit terhadap pendapatan pedagang kecil PD. BPR Grogol cabang Banyakan kabupaten Kediri tahun 2011 ?
1.5     Tujuan Penelitian
1.        Tujuan umum         : untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian kredit terhadap pendapatan pedagang kecil
2.        Tujuan khusus        : untuk mengetahui data pada PD. BPR Grogol cabang Banyakan kabupaten Kediri mengenai peningkatan pendapatan pedagang kecil
1.6     Manfaat Penelitian
1.             Teoritis     : adanya penelitian ini dapat menjadi suatu alat konfirmasi teori untuk pengembangan lebih lanjut.
2.             Praktis          : dapat digunakan oleh PD. BPR Grogol cabang Banyakan kabupaten Kediri dalam menentukan kebijakan – kebijakan.
1.7     Keaslian Penelitiaan
1.    Nana Suhardi, 2006. Meneliti tentang “ pengaruh kredit terhadap peningkakatan suku bunga bank “ menemukan adanya peningkatan pendapatan bank.
2.    Sudarminto, 2009. Meneliti tentang “ peningkatan jumlah kreditur pada kalangan menengah kebawah “ menemukan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap produk – produk perbankan mengenai perkreditan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1  Kajian Teori
2.1.1        Modal Dalam Perusahaan
          Dengan perkembangan teknologi yang makin jauhnya spesifikasinya dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaan yang menjadi besar maka faktor produksi modal mempunyai arti penting yang lebih menonjol lagi. Arti faktor produksi modal dalam sejarah perkembangan sesuai dengan perkembangan artian modal itu sendiri secara ilmiah.
          Pembagian modal aktif :
      1.   Berdasarkan cara dan lamanya perputaran, modal aktif dibedakan antara aktiva lancar dan aktiva tetap. Perbandingan atau perimbangan antara kedua aktiva tersebut akan menentukan struktur kekayaan.
      2.   Berdasar atas fungsi bekerjanya aktiva, modal aktif dibedakan dalam modal kerja ( working capital assets ) dan aktiva, modal aktif dibedakan dalam modal kerja ( working capital assets ) dan aktiva tetap ( fixed capital assets )
          Pembagian modal pasif :
      1.   Dilihat dari asalnya, modal pasif dibedakan atas modal sendiri dan modal asing atau modal badan usaha dan modal kreditur / hutang.
      2.   Ditinjau dari lamanya penggunaan, modal pasif dibedakan antara modal jangka panjang dan modal jengka pendek.
5
 
      3.   Berdasarkan syarat solvabilitas dalam hubungan dengan jaminan, modal pasiva dapat dibedakan antara modal sendiri dan modal asing.
      4.   Berdasarkan syarat rentabilitas dalam hubungan dengan peghasilan / pendapatan, modal pasiva dibedakan antara modal dengan pendapatan tetap ( modal obligasi ) dan modal pendapatan tidak tetap ( modal saham ).
       2.1.2   Perkreditan
      1.   Pengertian Kredit
          Pengertian Kredit mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari arti kata “ kredit”yang berasal dari bahasa Yunani “ credere” yang berarti kepercayaan akan kebenaran dalam praktek sehari – hari .
          Pengertian kredit yang lebih mapan untuk kegiatan perbankan di Indonesia telah dirumuskan dalam Undang – Undang Pokok Perbankan No. 7 Tahun 1992 yang menyatakan bahwa kriteria adalah penyediaan uang / tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan / kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan.
          Dalam praktek sehari – hari pinjaman kredit dinyatakan dalam bentuk perjanjian tertulis baik dibawah tangan maupun secara materiil. Dan sebagai jaminan pengaman, pihak peminjam akan memenuhi kewajiban dan menyerahkan jaminan baik bersifat kebendaan maupun bukan kebendaan.
          2.      Prinsip – prinsip Kredit
          Untuk mendapatkan kredit harus melalui prosedur yang telah ditentukan oleh bank / lembaga keuangan. Agar kegiatan pelaksanaan perkreditan dapat berjalan  dengan sehat dan layak, dikenal dengan 6 C yaitu :



a.       Character ( kepribadian / Watak )
            Character adalah tabiat serta kemauan dari pemohon untuk memenuhi kewajiban yang telah dijanjikan. Yang diteliti adalah sifat – sifat, kebiasaan, kepribadian, gaya hidup dan keadaan keluarga.
b.      Capacity ( kemampuan )
            Capacity adalah kesanggupan pemohon untuk melunasi kewajiban dari kegiatan usaha yang dilakukan atau kegiatan yang ditinjau dengan kredit dari bank. Jadi maksud dari penilaian kredit terhadap capacity ini untuk menilai sampai dimana hasil usaha yang diperolehnya akan mampu untuk melunasinya pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati.
c.       Capital ( modal )
            Capital adalah modal yang dimiliki calon debitur pada saat mereka mengajukan permohonan kredit pada bank.
d.      Collateral ( jaminan )
            Collateral adalah barang – barang yang diserahkan pada bank oleh peminjan atau debitur sebagai jaminan atas kredit yang diberikan. Barang jaminan diperlukan agar kredit tidak mengandung resiko.
e.       Condition of Economic ( kondisi ekonomi )
            Condition of Economic adalah situasi dan kondisi, sosial, ekonomi, budaya dan lainnya yang mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun untuk satu kurun waktu tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.
f.       Constrain ( batasan atau hambatan )
            Dalam penilaian debitur dipengaruhi oleh hambatan yang tidak memungkinkan sesorang melakukan usaha di suatu tempat.
3.    Macam – macam Kredit
          Untuk membedakan kredit menurut faktor – faktor dan unsur – unsur yang ada dalam pengertian kredit, maka perbedaan kredit dapat dibedakan atas dasar :
          a. Sifat penggunaan kredit
1)  Kredit Konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk keperluan konsumsi atau uang akan habis terpakai untuk memenuhi kebutuhannya.
2) Kredit Produktif adalah kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha, baik usaha – usaha produksi, perdagangan maupun investasi.
            b. Keperluan kredit
1)   Kredit produksi / ekploitasi
            Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif yaitu jumlah hasil produksi maupun peningkatan kualitatif yaitu peningkatan kuantitas atau mutu hasil produksi.
2)    Kredit Perdagangan
            Kredit ini dipergunakan untuk keperluan perdagangn pada umumnya yang berarti peningkatan utility of place saru suatu barang, barang – barang yang diperdagangkan ini juga diperlukan bagi industri.
3)    Kredit Investasi
            Kredit yang diberikan kepada para pengusaha untuk investasi, berarti untuk penambahan modal dan kredit bukan untuk keperluan perbaikan ataupun penambahan barang modal atau fasilitas – fasilitas yang erat hubungannya dengan itu. Misalnya untuk membangun pabrik, membeli / mengganti mesin – mesin dan sebagainya.


4.   Jangka Waktu Kredit
            Perbedaan jangka waktu kredit menurut peraturan Bank Indonesia adalah sebagai berikut :
            a.   Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu selama – lamanya satu tahun. Jadi pemakaiannya tidak melebihi satu tahun.
            b.   Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang jangka waktunya antara satu sampai tiga tahun.
            c.   Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.
          2.1.3   Metode Pengukuran Pendapatan Pedagang Kecil
            Tujuan kredit mencakup scope yang luas. Fungsi pokok yang saling berkaitan dari kredit adalah sebagai berikut :
            a.   Profitability
                  Proftability ini bertujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diteguk dari pemungutan bunga.
            b.   Safety
                  Safety adalah keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar – benar terjamin sehingga profitability dapat benar – benar tercapai tanpa hambatan yang berarti.
            Sedangkan Fungsi kredit adalah menyalurkan dana – dana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Untuk itu fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian adalah sebagai berikut :
            a.   Kredit dapat meningkatkan daya guna daru modal
                  Artinya bahwa para pedagang kecil dapat menikmati kredit bank melalui PD. BPR BKK Purwodadi Cabang Kedungjati untuk memperluas usahanya, mengembangkan usaha dan kesempatan untuk berusaha.
            b.   Kredit dapat meningkatkan daya guna suatu barang
                  Dengan bantuan kredit dari PD. BPR BKK Purwodadi Cabang Kedungjati tersebut maka para pedagang kecil dapat memproduksi bahan mentah menjadi bahan jadi, berarti daya guna dari bahan tersebut.          
            c.   Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi
                  Bahwa dalam menghadapi keadaan perekonomian yang kurang sehat, maka kredit dapat sebagai alat stabilitas ekonomi misalnya dalam usaha pengendalian inflasi, peningkatan ekspor serta pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.
            d.   Kredit sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
                  Bantuan kredit digunakan para usahawan untuk memperbesar volume usaha produksinya. Peningkatan usaha nantinya diharapkan akan meningkatkan profit. Bila keuntungan secara kumulatif dikembangkan lagi dalam arti kata dikembalikan ke dalam struktur permodalan, maka peningkatan akan berlangsung terus menerus dan akibatnya pendapatan terus meningkat.

 2.2Kajian Empiris
3.    Nana Suhardi, 2006. Meneliti tentang “ pengaruh kredit terhadap peningkakatan suku bunga bank “ menemukan adanya peningkatan pendapatan bank.
4.    Sudarminto, 2009. Meneliti tentang “ peningkatan jumlah kreditur pada kalangan menengah kebawah “ menemukan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap produk – produk perbankan mengenai perkreditan.
2.3Kerangka Berfikir
VARIABEL INDEPENDEN
 
VARIABEL DEPENDEN
 
Gambar 1
Skema Kerangka Pemikiran
 
 


 Keterangan :
1. Variabel Independent meliputi Kredit Pasaran ( X1), Kredit Mingguan        ( X2) dan Kredit Bulanan ( X3)
2. Variabel Dependent adalah pendapatan pedagang kecil ( Y )

2.4Hipotesis
          Hipotesis berasal dari kata hypo yang berarti lemah dan tesis yang artinya teori. Sehingga hipotesis adalah teori yang masih lemah yang perlu diuji kebenarannya (jawaban sementara) atau jawaban sementara terhadap masalah (penelitian) yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
          “ Adanya pengaruh positif antara pemberian kredit terhadap pendapatan pedagang kecil “
  

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat studi kasus, yaitu pengumpulan data dengan cara mengambil beberapa elemen dan msing-masing diselidiki secara mendalam dengan menyangkut segala aspek-aspek kasus tersebut.
Ciri-ciri karakteristik tipe penelitian menurut Arli kurniawan (1990) sebagai berikut :
a.    Tujuan menguji salah satu atau beberapa hipotesa dan bersifat causalitas
b.    Perumusan masalah dirumuskan dengan tepat
c.    Hipotesa dirumuskan dengan tepat, dengan demikian diperlukan perbuatan penelitian, berikut kesimpulan-kesimpulan dan teori-teori yang tepat.
d.   Instrument penelitian berupa interview, observasi, questionary, dan documenter serta kombinasi dari padanya
e.    Diperlukan metode analisis tertentu.

13
 
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dimana peneliti harus menjelaskan situasi tertentu atau kejadian-kejadian tertentu dan memberikan gambaran berdasarkan data-data yang diperoleh di perusahaan. Deskripsi permasalahan yang telah diidentifikasikan berdasarkan sudut pandang penulis (obyektif). Dan inference, yaitu diuji dengan menggunakan alat analisis tertentu, dalam hal ini regresi korelasi untuk melihat pengaruh variabel independent terhadap dependent. Dengan deskripsi ini diharapkan bisa mendapatkan suatu gambaran yang benar tentang suatu obyek tertentu.
Setelah data terkumpul tahap selanjutnya adalah mengklarifikasi data dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut:
a.    Regresi berganda
Regresi berganda merupakan pengujian untuk mengukur seberapa besar pengaruh antara variabel bebas/variabel X (pendapatan, hadiah, dan pelayanan) terhadap keputusan menabung para nasabah BPR GROGOL CABANG BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI ini (Variabel Y) digunakan analisis
Pengujian hipotesis secara sistematik yang dipergunakan  adalah pendekatan signifikasi untuk memeriksa benar tidaknya suatu hipotesis nol (h0). Keputusan untuk menerima atau menolak H0 adalah dibuat atas dasar nilai pemerkira yang diperoleh dari hasil observasi, yang kemudian dibandingkan dengan nilai tabel pada derajad bebas tertentu
b.    Uji F-test
Untuk menguji keberartian atau besarnya pengaruh koefisien regresi secara keseluruhan. Uji F merupakan uji regresi secara keseluruhan, yaitu pengujian untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama mempunyai nyata tau tidak terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini digunakan uji F dengan rumus berikut ini :

            F            =                     
Dimana:
F          =   Pendekatan distribusi probabilitas fisher
K         =   Banyaknya variabel bebas
R         =   Koefisien korelasi

Kriteria hipotesis :
Ha ditolak (Ho diterima) apabila:
F hitung < f tabel
Ha diterima (Ho ditolak) apabila:
F hitung > f tabel
c.    Uji t test
Uji t test digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial atau untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus:
t bl   =   b1 / Sb 1
Dimana :
To        =   merupakan fungsi dengan df (n-k)
B         =   koefisien regresi parsial sampel
Sb        =   standar deviasi dari variabel bebas
Kriteria yang dipakai untuk membuktikan hipotesa ini adalah sebagai berikut :
1)        Ho:b ¹ 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara kedua variabel yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y).
Ho:b = 0 ada pengaruh signifikan antara kedua variabel yaitu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y).
2)        Ho ditolak apabila t hitung > t tabel
Ho diterima apabila t hitung < t tabel

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong bila ada masukan/hal - hal yang kurang berkenan silahkan isi di komentar

 

Blogger news

Blogroll

Free Shoutbox Technology Pioneer

About