Pages

Rabu, 15 Agustus 2012

TUGAS PKL


HASIL ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH PADA UDPK BANJARAN

1.      Pegawai yang ada pada UDPK Banjaran:
a.       Pegawai Negeri Sipil     : 3 Orang
Gaji yang diterima:
-         Gol 2b                                            = 2.750.000
-         Gol 2b                                            = 2.750.000
-         Gol 1A                                           = 1.600.000 +
Rp.   7.100.000
b.      Pegawai Honorer          : 4 orang
Gaji yang diterima :
-         2 laki-laki @900.000                     = 1.800.000
-         2 perempuan @600.000                 = 1.200.000 +
Rp.   3.000.000  +
Rp. 10.100.000
c.       Solar 3 liter x 30 hr x Rp. 4.500            = 405.000                                405.000  +
Rp. 10.505.000
2.      Alat-alat yang dipakai:
a.       Selep/alat pemecah (mesin)
b.      Ayakan (mesin & manual)
c.      
Semua biaya perawatan peralatan dari pemerintah. Administrasi dan pembuatan anggaran dilaporkan dan disusun di kantor
 
Skrop
d.      Sabit
e.       Sapu
f.        Cakar
g.       Gerobak
h.       2 truk
-         Alat pengaman :
a.       eli sendiri
 
Masker
b.      Sepatu
3.      Asal sampah yang masuk pada UDPK Banjaran:
a.       Pasar Banjaran
b.      Depo pasar pahing
c.       Depo pagora
d.      Tosa jalan Jayabaya
e.       Tosa jalan Imam Bonjol
f.        Sapuan jalan Imam Bonjol
g.       Kelurahan Ngadirejo
h.       Lain-lain
Sampah bisa datang setiap hari kecuali pasar pahing dan Depo Pagora, selain itu jika UDPK telah penuh maka penerimaan di tutup dan dialihkan pada UDPK yang lain.

4.      Hari masuk kerja
       Hari kerja diatur supaya sampah yang datang di UDPK banjaran dapat dikelola dengan maksimal. Untuk pegawai negeri hari sabtu – minggu libur sedangkan untuk honorer hari sabtu – minggu dan hari libur lainnya tetap masuk kecuali untuk perempuan ikut libur.
5.      Cara memperlakukan sampah hingga menjadi kompos dan harga jual kompos
Proses pembuatan kompos dari sampah ini membutuhkan waktu ± 3 bulan dengan menggunakan metode pengairan dan pemberian obat sebagai tambahan pembuatan kompos. Sedangkan waktu yang di butuhkan untuk memilah sampah + selep adalah 2 hari. Obat yang dipakai campuran antara lain:
-         Lumen sapi
-         Air kelapa
-         Air leri
-         Tetes
Kompos yang dihasilkan rata-rata perbualan adalah 109.2 kubik. Kompos yang dihasilkan ini kemudia di pack dengan harga:
-         1 pack plastik               = Rp. 5.000
-         1 pack karung              = Rp. 10.000
Pada tanggal 8 Februari terjual 3 karung = Rp. 30.000 sedangkan pada bulan Mei 2012 kompos yang dihasilkan adalah 25 karung dan belum terjual.
Laporan diberikan dengan periode 1 tahun
Pemanfaatan kompos ini tidak semua di jual.




Kesimpulan:
A.                 Dengan volume sampah yang datang ke UDPK Banjaran perbulan dengan rata-rata 436,9 kubik, seharusnya tidak memakai pegawai terlalu banyak bisa antara 5-6 orang. Tetapi dengan menggunakan pegawai sedikit perlu diperhatikan juga pemanfaatan alat dan mesin-mesin yang ada kemudian melakukan perbaikan dan peremajaan mesin. Seperti alat pemecah dan ayakan yang sudah berlubang. Selain itu juga perlu sosialisasi dan penyediaan tempat ke pasar dan komplek perumahan tentang pemilahan sampah antara sampah organik dan sampah anorganik sehingga ketika sampah masuk TPS/UDPK Banjaran petugas tidak perlu memilah sampah yang masuk.

B.                  Apabila pada hari yang tidak ada kegiatan penyelepan misal diambil hari sabtu dan minggu, berarti BBM/solar yang tidak digunakan.

C.                  Dengan lingkungan di UDPK Banjaran yang kurang sehat, seharusnya diadakan pengecekan kesehatan pegawai agar kesehatannya lebih terjamin. Selain itu perlu juga adanya hiburan seperti radio/DVD sehingga pegawai dapat bekerja dengan santai untuk menyelesaikan pekerjaannya.

D.                  Jika di hitung rugi labanya, pada UDPK Banjaran mengalami kerugian karena biaya opersional lebih besar dibanding pendapatan. Akan tetapi hal ini tidak dapat dijadikan acuan karena orientasi di dirikannya UDPK ini adalah mengurangi volume sampah sebelum dikirim ke TPA bukan semata-mata mencari keuntungan / laba.
             Apabila ingin memperoleh laba dari UDPK ini seharusnya yang paling utama adalah mengadakan training/peningkatan SDM pegawai melalui program studi banding/ workshop. Sehingga mampu membuat suatu produk kompos yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Sedangkan pada saat ini produk kompos yang dihasilkan menurut kami nilai ekonomisnya rendah dan tidak memiliki daya saing. Selain itu sosialisasi untuk menggunakan kompos organik juga perlu dilakukan. Sehingga masyarakat mau beralih dari pemakaian pupuk kimia ke pupuk organik.

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong bila ada masukan/hal - hal yang kurang berkenan silahkan isi di komentar

 

Blogger news

Blogroll

Free Shoutbox Technology Pioneer

About